Kumpulan Cerita Sex 2018 - sewaktu Toni masih kuliah di Jogja dan tinggal di belakang sebuah pondok
pesantren putri. Tubuh Safira ternungging di ranjang. Ia menangis
tersedu-sedu.
Lekuk pantatnya yang bulat montok tampak tercetak jelas beserta garis
celana dalamnya di permukaan kain jubahnya yang tertarik kencang karena
posisi menunggingnya itu. Bahkan karena tipisnya kain jubahnya, Toni
bisa melihat dengan cukup jelas warna celana dalamnya yang terbayang.
Warna merah muda. Bajingan itu meneguk air ludah menyaksikan keindahan
pantat cewek asal Jepara itu.
Ampuuun Maasss.. Jangan perkosa saya Huuh huuuuhhuuu..! ratap Safira
memohon-mohon dengan wajah basah bersimbah air mata. Tapi tangisan dan
ratapannya hanya semakin menambah nafsu birahi Toni.
Hehehe. Aku tidak akan memperkosamu, Manis. Cuma ingin tahu gimana
rasanya memek perawan seorang santri kayak Safira, kata Toni sambil
menyingkap jubah panjang birunya ke atas pinggulnya. Siswi kelas 2
madrasah Aliyah itu terpekik dan berusaha menutupi auratnya sebisa
mungkin tapi sia-sia. Kini terpampanglah pantat putih montoknya yang
terbungkus celana dalam pink yang tipis.
Ampuuun Masss, jangann lakukan ini padakuuuu, Mas Kasihan Maasss ia
hanya bisa menangis. Tapi Toni masih bisa menahan nafsu. Dia tak mau
terburu-buru menikmati hidangan lezat yang terhidang di depan manya itu.
Toni ingin melakukan blowjob pada tubuh Safira dulu. Kedua tangannya
meremas-remas kedua bongkahan bulat pantat santri montok itu.
Jari-jarinya menelusuri paha Safira yang putih mulus mengkilap,
sampai akhirnya jari-jari itu menyentuh permukaan cdnya yang membukit.
Gadis itu sedikit histeris ketika memek mungilnya yang tembam itu
tersentuh oleh jemari lelaki. Toni menggosok-gosok dan meremas dengan
gemas memek itu
Arrrgggghhhhkkkhh!!!! Oooukkkhhhh.Massss! Arrgghhttt.. henttikaaaan!
Henttikkann Masss! Toloooong hentikaaan Masss Jangaaan Aaarrrggghhh.!
Suaranya bergetar, dan tubuh menggeliat-geliat liar. Tak lama kemudian
Toni merasakan celana dalam gadis berjilbab lebar itu mulai basah oleh
cairan memeknya yang keluar. Itu adalah tanda santri juara MTQ tersebut
mulai terangsang oleh blowjob pada memeknya.
Sudaaah, sudaaah Masss Aaaakkhhhhh Safiraa tidaaak mauuu Safira
memohon-mohon dengan air mata bercucuran deras di antara rasa nikmat
yang melanda kemaluannya.
Tempik gadis berjilbab itu seperti kue apem, mungil tapi tembam membukit
dengan lekuk yang masih berbentuk segaris. Begitu bersih dan mulus
dengan bulu-bulu halus habis dicukur. Safira memang selalu rajin dan
telaten merawat auratnya yang paling berharga itu sehingga tak heran
jika Toni merasakan memek itu begitu wangi karena rajin dibersihkan
dengan sirih.
Safira menangis tersedu-sedu sangat malu. Karena itulah pertama kali
vaginanya dilihat oleh seorang lelaki. Jangankan vagina, betisnya pun
tak pernah dilihat orang karena selalu tertutup rapat oleh jubah
panjang. Kini Safira merasa begitu terhina, habis sudah dirinya.
Habislah sudah kehormatannya sebagai seorang santri santun nan sholehah.
Memeknya bukan hanya telah dilihat, tetapi juga sedang digarap oleh
orang. Dicicipi, dinikmati, direngut kenikmatan surgawinya.
Ia berusaha menghindar ketika lidah basah Toni menjilati alur pantat
dan memeknya. Lidah itu mengkritik lubang anusnya yang mungil keriput,
membuat nafas Safira tersengal-sengal. Tapi lidah itu begitu liar,
mengulas dan menusuk-nusuk. Dengan tangan Toni melebarkan celah pantat
indah Safira, agar lidahnya semakin leluasa menikmati lubang berak gadis
itu.
Ooohh, jangaaan Safira tersedak ketika lidah Toni menyelinap ke dalam
lubang anusnya. Tanpa rasa jijik sedikitpun, Toni terus menjilat bahkan
kemudian menghisap-hisap lubang pembuangan Safira. Seolah-olah lubang
berak gadis berjilbab itu makanan yang sangat lezat. Memang begitulah
yang dirasakan Toni, lubang anus gadis itu baginya memang sungguh lezat
dan gurih. Mengingat itulah pertama kalinya ia merasakan lubang dubur
seorang gadis berjilbab. Santri lagi. Lubang anus Safira memang berbeda
dengan lubang anus gadis-gadis lain yang pernah ia cicipi, baik aroma
maupun rasanya. Rasanya manis-manis asem, sedangkan aroma yang
dikeluarkannya sedikit legit dan lebih harum.
Puas dengan lubang dubur, kini lidah Toni menjalar ke bawah, ke alur
memek Safira yang sudah terkuak basah. Semakin lama memek itu semakin
basah, tak henti-hentinya mengeluarkan cairan legit nan sedap.
Tergetar-getar tubuh Safira diperlakukan sedemikian rupa. Scruppp
scrupppppppp terdengar bunyi tembik mungil Safira disedot dan terdengar
pekik lolong tangisan Safira meminta ampun dan belas kasihan
.
Seluruh tubuhnya terasa mengejang, Safira berusaha bertahan tapi jebol.
Rasanya seluruh cairan tubuhnya berkumpul di vaginanya. Tubuhnya
mengejang kaku dan akhirnya kenikmatan surga dunia itu meledak dashyat.
Dari dalam liang tempik, cairan bening kekuning-kuningan menyembur
keluar dengan deras. Begitu banyak seolah tak mengalir tak
habis-habisnya.
Sluuurrppp! Sluuurrrpp.. sluuuppp! Toni menghirup seluruh cairan orgasme
Safira yang melekitkan keluar dengan amat rakus. Baru kali ini ia
mencicipi cairan vagina perempuan yang begitu harum, lezat dan gurih.
Ah, ternyata rasa cairan orgasme gadis berjilbab memang berbeda,
simpulnya penuh kepuasan.
Ooohhh Masss jahaaat Huuuuhh huuuhhh..! tangis Safira terisak-isak
setelah mengeluarkan orgasme pertamanya yang begitu dashyat hingga
seluruh persendian tubuhnya lemas. Memek mungil namun tembam gadis itu
tampak kemerah-merahan.
Gimana rasanya, Sayang? Enak kan? bisik Toni sambil menciumi pipi mulusnya yang basah oleh air mata.
Kau bajingan! jerit Safira dengan mata merah.
Hahaha. Aku memang bajingan, tapi aku barusan telah memberimu kenikmatan
tawa Toni penuh kemenangan,Tapi itu belum apa-apa.. Aku akan membuatmu
merasakan yang lebih nikmat lagi, memberimu pengalaman yang tak
terlupakan..
Kini tubuh molek menggiurkan itu ditelentangkan di atas ranjang. Safira
berusaha mempertahankan diri dengan mengatupkan kedua pahanya
rapat-rapat dan menyilangkan kedua tangannya menutup buah dadanya yang
kencang. Tapi apa dayanya menghadapi seorang lelaki yang sudah diamuk
nafsu birahi. Toni merentangkan tangannya ke samping dengan kasar dan
meremas sebelah buah dadanya. Safira merintih-rintih.
Dengan buas mulut Toni kemudian mengulum dan menghisap kedua puting susunya yang meruncing tegak dan masih berwarna pink.
Ooh, Masss suudaahh sudaaah MaassAarrrrggghh..!
Safira hanya bisa memohon-mohon belas kasihan dengan suara serak di
antara isak tangisnya yang mengiba ketika Toni berusaha mengangkangkan
kedua paha mulusnya lebar-lebar agar selangkangannya terbuka. Tapi
lelaki itu sudah menempelkan ujung batang penisnya ke bibir vaginanya
yang basah.
Ampuun Masss Huuuhhh jangaaaanSafira gak mau dikenthuuu, Masss..
Huuhuuuu! Safiraa gaaak mauuu!!! tangisnya tersedu-sedu ketika kedua
pahanya yang terkangkang lebar membuat lipatan memeknya terkuak,
Jangaaaan jangaaan.. Ooh, jangaan!
Aaaaaaarrrrggggkkhhhhhhhhh Jangaan Maasssssssss!!! jerit Safira histeris
ketika merasakan sesuatu benda tumpul yang hangat perlahan menyeruak
masuk ke bibir vaginanya.
Liang memek gadis itu berkedut-kedut menjepit erat batang penis Toni
yang besar nan panjang, seperti menyedot-nyedot. Belum pernah rasanya ia
mendapatkan liang memek senikmat ini.
Aaarrkkhhh! Aaaarrkkhhh teriak Safira melengking setiap kali Toni
menghentakkan pinggulnya menghujamkan batang kontol sedalam-dalam ke
dalam liang tempiknya yang sempit. Namun setelah beberapa lama Oohhhh
kentthuuu! Oohh kentthuuu! Aaarrrkkhhhh!! erang Safira dengan suara yang
tiba-tiba berubah sangat manja. Kedua tangannya yang halus mencengkram
pundak Toni, sementara kedua pahanya yang mulus menjepit kuat pinggang
pemerkosanya. Wajahnya yang berjilbab lebar terdongak ke atas dengan
kedua mata indahnya yang tampak merem-melek, sementara dari mulutnya
yang mungil basah terdengar desisan, rintihan, desahan, erangan nikmat
tiada henti.
Oooohhhh Sudaaahh Suddaaaah. Ohhhh, eenaaakk, oohh enaaakk Massss
Ampuuuunn ohh ampun gadis ABG berjilbab itu mengerang-erang hebat
merasakan nikmatnya sensasi diperkosa orang. Setiap hujaman kontol Toni
ke liang memeknya, disambut gadis berjilbab yang santun dan sholehah itu
dengan hentakan pinggul indahnya ke atas.
Sambil menangis, Safira naik ke atas tubuhku. Tubuhnya yang putih
montok tampak begitu indah oleh keringat yang mengkilap. Pelan-pelan
santri alim itu berjongkok di batang kontolku yang sudah mengacung
tegang. Ia mendesis ketika ujung kontolku yang bulat menyentuk permukaan
vaginanya yang basah kuyup. Dengan air mata bercucuran deras, ia lalu
membuka kedua paha mulusnya lebar-lebar hingga selangkangannya
terkangkang memamerkan memek indahnya yang telah kuperawani.
Jari-jemarinya yang lembut gemetar ketika meraih kontolku, mengenggamnya
lalu menuntunnya ke lubang vaginanya yang sudah terkuak merah basah.
Perlahan tapi pasti batang kejantananku itu ditempelkannya
tepat-tepat di bibir lubang memeknya yang nikmat tersebut lalu
ditekannya ke dalam. Bersamaan dengan itu ia menurunkan pantatnya semok
Hingga: Bleesss bleeesss!! Batang kontolku langsung terbenam ke dalam
liang senggama gadis berjilbab itu sampai setengah.
Oooh, Tuhan nikmatnya! Liang basah yang baru pecah perawan itu terasa
sempit sekali. Wajah cantik berjilbab putih yang basah oleh air mata itu
tampak mengernyit menahan sakit. Kedua tangan Toni mencengkram
pinggulnya erat-erat, lalu menghentakkan kontol ke atas.
Uugh! keluhnya tertahan ketika seluruh batang kejantanan Toni melesat
masuk ke dalam liang senggamanya. Air mata kembali meleleh di sudut
matanya. Indah sekali melihat wajah cantik dan manis yang masih
mengenakan kerudung itu begitu mengibakan. Seumur hidup tak pernah Toni
bayangkan pemandangan seindah ini, di mana seorang gadis, seorang santri
alim dan santun yang begitu cantik dan manis telanjang bulat dengan
tubuh molek berkilau oleh keringat dan jilbab lebar masih terpasang di
kepala duduk di atas tubuhnya dengan kontol besar nan panjangnya
tertancap di liang vaginasi gadis.
Ooohhhh ooohhhharrrrkkhhhh mauuu nyamppeeee Firaaaaa mauuuu
nyamppeeeee, Maasss!!! Aaaaaaaaarrrrrkkhhhhhh!!!! gadis berjilbab itu
menggerakkan pinggul moleknya sejadi-jadinya, menggoyangkan pantat
bulatnya semakin cepat dan menghempaskan pinggulnya sekuat-kuatnya.
Sehingga batang kontol Toni bak sepotong kayu menghujam-hujam liang
senggamanya dengan keras dan deras.
Tak perlu lama Sepasang mata gadis dengan jilbab putih yang masih
terpasang rapi di kepalanya itu mendelik ke atas. Wajahnya merah padam,
dan mulutnya ternganga lebar. Indah sekali menyaksikan ekspresi wajahnya
yang berjilbab itu merah padam menahan kenikmatan tak terlukiskan di
puncak senggama.
Aaaaarrrkkkkhhhh keluaaarrrr.! Akuuuuuuu keeeluuuuuuaaaaarrrrrr.
Arrrggghkkkhh nikmmaaaattttt.!!! Raungnya histeris dan menggerakan
pinggul menjadi-jadi. Toni merasakan batang kontolnya laksana dimasukkan
dalam mesin penggiring. Dan seeeerrrr seeeerrrseeerrr cairan vagina
Safira muncrat deras membasahi batang kontolnya. Terasa hangat dan
lengket.
Hampir magrib persetubuhan nikmat itu baru berakhir. Toni membantu
gadis itu memakai kembali bra dan celana dalam serta jubah panjangnya.
Agak terkangkang-kangkang Safira berjalan pulang ke asramanya.
Kegadisannya hilang sudah, hatinya hancur berkeping-keping tapi harus
diakui juga kalau ia telah mendapatkan kenikmatan yang luarbiasa selama
diperkosa tiga jam lebih oleh pemuda begundal itu.
Home
»
Cantik
»
Cerita Sex Remaja
»
Cerita Sex Terbaru
»
Cewek
»
Dengan
»
Kumpulan Cerita Sex
»
Ngentot
»
Pesantren
»
Yang
» Kumpulan Cerita Sex Ngentot Dengan Cewek Pesantren Yang Cantik
Friday, August 10, 2018
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment